Menjadi MC (Master of Ceremony) profesional adalah impian banyak orang, meskipun tidak harus terkenal seperti MC yang sering tampil di televisi. Menjadi MC atau pembawa acara di kehidupan sehari-hari, seperti di lingkungan kerja, masyarakat saat ada tetangga hajatan, pengajian, dan lain sebagainya, mungkin dianggap mudah oleh sebagian orang. Namun, banyak juga yang menganggap bahwa menjadi MC adalah tugas yang sulit dan menakutkan.
Keberhasilan suatu acara sangat bergantung pada bagaimana seorang MC membawakan acara tersebut. Saat ditunjuk atau diminta menjadi MC, hal pertama yang perlu disiapkan adalah penampilan. Sebelum tampil, kita wajib memeriksa penampilan kita. Jangan sampai apa yang kita kenakan mengganggu di atas panggung dan menarik perhatian audiensi, seperti jilbab yang kurang pas, baju kebesaran, kancing terlepas, atau makeup yang kurang rapi. Kesimpulannya, penampilan kita harus rapi dan sesuai dengan jenis acaranya. Untuk acara formal, bisa menggunakan jas atau baju resmi, sedangkan untuk acara non-formal seperti ulang tahun, family gathering, atau outbound, kita bisa menggunakan pakaian santai.
Ninda Nindiani, seorang MC profesional, mengatakan bahwa persiapan yang memadai adalah salah satu kunci kesuksesan seorang MC. Persiapan yang baik adalah bagian dari profesionalisme. Seorang MC yang baik akan mempersiapkan segala sesuatunya, seperti busana dan materi acara, supaya acara dapat berlangsung dengan lancar.
Profesional dengan jam terbang tinggi umumnya memiliki persiapan lebih baik dibandingkan MC dengan jam terbang sedikit. Namun, hal ini tidak sepenuhnya menjadi jaminan. Banyak juga MC dengan jam terbang tinggi yang tidak bisa menampilkan performa terbaik. Hal semacam ini wajar terjadi karena berbagai faktor non-teknis mungkin saja muncul. Satu kunci yang harus diingat adalah keberhasilan menjadi MC sangat tergantung pada persiapan yang dilakukan. Semakin baik persiapan yang dilakukan, maka hasilnya akan semakin baik.